Perilaku Konsumen : Segmentasi Manfaat
Segmentasi manfaat untuk Minuman Penyegar
Segmen manfaat Demografis Perilaku Psikografis
1.ekonomi
Harga terjangkau
murah
Keluarga besar
Pengguna berat
Tidak berorientasi ekonomi
2. medis
Mengganti stamina yang hilang
Laki-laki dewasa
Pengguna berat
Orang yang mencemaskan kesehatan
3. kemasan
Botol
sachet
Semua umur
Setia pada merek
Praktis dan simple
4. rasa
manis
Laki-laki dewasa
Pecinta minuman segar/menyehatkan
Gaya hidup
5. kegunaan
Penghilang rasa haus
Menambah tenaga
Laki-laki dewasa
olahragawan
Orang yang sering beraktifitas dan membutuhkan cairan tubuhnya yang hilang
Segmentasi manfaat untuk Pembersih Muka
Segmen manfaat Demografis Perilaku Psikografis
1.ekonomi
Tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah
Remaja dewasa
Orang yang mengutamakan kualitas produk
Orang yang mengutamakan penampilan
2. medis
Perawatan wajah
Remaja dewasa
Orang yang mmengutamakan kualitas
Orang yang mengutamakan pearawatan/kebersihan kulit
3. kemasan
botol
Laki-laki dewasa
Simple, mudah dibawa kemana saja
Praktis
4. kegunaan
Menghilangkan masalah-masalah yang timbul di kulit wajah
Remaja dewasa laki-laki
Orang yang peduli akan kesehatan kulit
Orang yang mengutamakan penampilan
Segmentasi manfaat untuk Mie Instan
Segmen manfaat Demografis Perilaku Psikografis
1.ekonomi
Harga terjangkau,
Murah
Keluarga besar
Pengguna berat
Orientasi ekonomi
2. medis
Mengandung vitamin, mineral atau kalsium
Keluarga besar
Orang yang ingin sehat
Orang yang ingin menambah kesehatan tubuh
3. kemasan
plastik
Laki-laki
simpel
Praktis mudah dibawa
4. rasa
enak
Keluarga besar
Pecinta makanan
Gaya hidup
5. kegunaan
Menambah vitamin untuk tubuh
Keluarga besar
Orang yang peduli akan kesehatan tubuh
Orang yang mencemaskan kesehatan
Segmentasi manfaat untuk Sabun Mandi
Segmen manfaat Demografis Perilaku Psikografis
1.ekonomi
Tidak telalu mahal, tidak terlalu murah
Keluarga besar
Orang yang mengutamakan kualitas produk itu sendiri
Orientasi ekonomi
2. medis
Membunuh kuman-kuman yang ada di kulit tubuh
Keluarga besar
Pengguna berat
Orang yang mencemaskan kesehatan
3. kemasan
Botol,
batangan
Keluarag besar
Setia pada merek
Praktis dan simple
4. rasa
Menyegarkan kulit tubuh
Laki-laki dewasa
Setia pada merek
Gaya hidup
5. kegunaan
Membunuh kuman-kuman akibat dari aktivitas sehari-hari
Keluarga besar
Orang yang peduli akan kebersihan kulit tubuh
Orang yang sering beraktivitas berlebihan
Segementasi manfaat untuk Sabun Colek
Segmen manfaat Demografis Perilaku Psikografis
1.ekonomi
Harga terjangkau
Ibu tumah tangga
Setia pada merek
Orientasi ekonomi
2. medis
Membuat kulit tangan lembut dan membersihkan cucian
Ibu rumah tangga
Orang yang mengutamakan kualitas
Orang yang peduli kebersihan pakaian
3. kemasan
sachet
ibu rumah tangga
Setia pada merek
Praktis dan simple
4. kegunaan
Membersihka pakaian dari segala jenis kotoran
Ibu rumah tangga
Orang yang mengutamakan kegunaan
Orang yang mengutamakan kebersihan
Minggu, 29 November 2009
Senin, 23 November 2009
Proses Pengambilan Keputusan Di Pengaruhi Oleh Motivasi
Perilaku Konsumen: Motivasi
Proses Pengambilan Keputusan Di Pengaruhi Oleh Motivasi
Kebutuhan manusia tidak terbatas, dan dari hari ke hari konsumen menentukan kebutuhannya berbeda-beda setiap saat bisa dilihat dari manfaat kebutuhan tersebut. Sering kita lihat beberapa perilaku konsumen dalam menentukan produk di pasar ditentukan dari kualitas, bentuk, harga ataupun selera dari masing-masing konsumen. Dalam pengambilan keputusan konsumen untuk membeli atau tidak membeli merupakan kebiasaan konsumen dalam menentukan kebutuhannya sehari-hari. Konsumen sendiri dalam menentukan kebutuhannya dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal, dalam factor internal dipengaruhi oleh salah satuna yaitu Motivasi. Motivasi sendiri adalah dorongan dari dalam diri seorang konsumen untuk melakukan kegiatan atau tindakan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. (Teguh Budiarto, Seri Diktat Kuliah Dasar Pemasaran Universitas Gunadarma). Memahami motivasi konsumen sulit sekali, karena motivasi sendiri wujudnya tidak nyata dan sifatnya pribadi dan setiap konsumen pasti motivasinya bebeda-beda dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing.
Dalam teori motivasi ada 2 teori motivasi yang paling dikenal yaitu:
1. Teori Motivasi Kebutuhan Maslow.
Motivasi kegiatan seorang adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi yang bertingkat-tingkat (yaitu kebutuhan fisik, keamanan, sosialisasi, penghargaan dan jati diri). Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan secara progresif (dari tingkatan terbawah naik ke tingkatan yang diatasnya).
2. Teori Motivasi Dua Faktor Herzberg
Menurut Herzberg, motivasi seseorang melakukan kegiatan atau tindakan adalah usaha untuk mencapai tingkat kepuasan (factor motivasi) dan atau untuk menekan rasa ketidakpuasan (factor hijienk).
Sumber : Teguh Budiarto, seri diktat kuliah Universitas Gunadarma.
Untuk itu dalam pengambilan keputusan dipengaruhi oleh motivasi untuk membeli atau tidak membeli. Secara nyata pengambilan keputusan dalam perilaku konsuman selalu akan mengalami perubahan, perilaku konsumen yang sekarang akan berbeda dengan perilaku konsumen di masa yang akan datang.
Proses Pengambilan Keputusan Di Pengaruhi Oleh Motivasi
Kebutuhan manusia tidak terbatas, dan dari hari ke hari konsumen menentukan kebutuhannya berbeda-beda setiap saat bisa dilihat dari manfaat kebutuhan tersebut. Sering kita lihat beberapa perilaku konsumen dalam menentukan produk di pasar ditentukan dari kualitas, bentuk, harga ataupun selera dari masing-masing konsumen. Dalam pengambilan keputusan konsumen untuk membeli atau tidak membeli merupakan kebiasaan konsumen dalam menentukan kebutuhannya sehari-hari. Konsumen sendiri dalam menentukan kebutuhannya dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal, dalam factor internal dipengaruhi oleh salah satuna yaitu Motivasi. Motivasi sendiri adalah dorongan dari dalam diri seorang konsumen untuk melakukan kegiatan atau tindakan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. (Teguh Budiarto, Seri Diktat Kuliah Dasar Pemasaran Universitas Gunadarma). Memahami motivasi konsumen sulit sekali, karena motivasi sendiri wujudnya tidak nyata dan sifatnya pribadi dan setiap konsumen pasti motivasinya bebeda-beda dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing.
Dalam teori motivasi ada 2 teori motivasi yang paling dikenal yaitu:
1. Teori Motivasi Kebutuhan Maslow.
Motivasi kegiatan seorang adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi yang bertingkat-tingkat (yaitu kebutuhan fisik, keamanan, sosialisasi, penghargaan dan jati diri). Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan secara progresif (dari tingkatan terbawah naik ke tingkatan yang diatasnya).
2. Teori Motivasi Dua Faktor Herzberg
Menurut Herzberg, motivasi seseorang melakukan kegiatan atau tindakan adalah usaha untuk mencapai tingkat kepuasan (factor motivasi) dan atau untuk menekan rasa ketidakpuasan (factor hijienk).
Sumber : Teguh Budiarto, seri diktat kuliah Universitas Gunadarma.
Untuk itu dalam pengambilan keputusan dipengaruhi oleh motivasi untuk membeli atau tidak membeli. Secara nyata pengambilan keputusan dalam perilaku konsuman selalu akan mengalami perubahan, perilaku konsumen yang sekarang akan berbeda dengan perilaku konsumen di masa yang akan datang.
Perilaku Konsumen Terhadap Segmentasi Pasar
Perilaku Konsumen : Tulisan Bebas
Perilaku Konsumen Terhadap Segmentasi Pasar
Perilaku konsumen digunakan untuk mempelajari bagaimana individu, kelompok, organisasi memilih, menggunakan, membuang barang, jasa, ide, pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dalam perilaku konsumen sering memberikan gambaran untuk pengembangan produk, menentukan harga, saluran distribusi, pesan dan elemen bauran pemasaran lainnya. Untuk menjelaskan perilaku konsumen pelu dibangun analisis yang memadai. Model yang paling mendasar pada arus proses perilaku konsumen ini sering dikenal dengan model rangsang-tanggapan(stimulus-respons model). Stimulan merupakan masukan proses perilaku dibedakan atas rangsangan pemasaran dari perusahaan dan rangsangan dari lingkungan konsumen itu sendiri, sedangkan proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh beberapa factor Personal maupun Sosial konsumen. Factor personal itu sendiri meliputi motivasi, persepsi, pemahaman, kepercayaan, sikap dan kepribadian seseorang dan factor social meliputi aspek kultur, subkultur, klas social, kelompok referensi, keluarga, serta peran dan status seseorang dalam kehidupan kelompok.
Dalam mempelajari perilaku konsumen harus menganalisis beberapa segmentasi pasar. Segmentasi pasar sendiri adalah proses membagi-bagi pasar yang semula berperilaku heterogen menjadi beberapa kelompok pasar yang sekarang berperilaku lebih seragam. Secara umum tujuan dari segmentasi pasar adalah untuk memperoleh bagian-bagian pasar yang mempunyai karakter dan perilaku yang lebih seragam. Basis segmentasi pasar untuk yang paling umum dapat digunakan adalah aspek geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
1. Geografis
Meliputi region, ukuran kota, tingkat kepadatan, pemukiman dan iklim
2. Demografis
Meliputi umur, ukuran keluarga, jenis kelamin, pemdapatan, pendidikan, agama, kelas social dan lain-lain
3. Psikografis
Meliputi gaya hidup, kepribadian, sikap dan persepsi
4. Perilaku
Meliputi peristiwa, keuntungan, tingkat loyalitas, tahap kesiapan pembeli, sikap terhadap produk itu sendiri
Kenapa segmentasi pasar diperlukan, karena perusahaan dapat lebih baik memahami perilaku segmen-segmen pasar yang lebih homogen sehingga dapat lebih baik dalam melayani kebutuhan-kebutuhan mereka. Program pemasaran dapat lebih diarahkan sesuai dengan perilaku dan kebutuhan masing-masing segmen pasar. Apabila pasar terlalu luas dan berperilaku sangat seragam, perusahaan dapat memiliki satu atau beberapa segmen pasar saja sehingga kapasitas pasar dapat lebih sesuai dengan segmen-segmen pasar yang terbentuk.
Sumber:
Rangkuman materi mata kuliah perilaku konsumen.
Teguh Bidiarto, Dasar Pemasaran universitas gunadarma.
Perilaku Konsumen Terhadap Segmentasi Pasar
Perilaku konsumen digunakan untuk mempelajari bagaimana individu, kelompok, organisasi memilih, menggunakan, membuang barang, jasa, ide, pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dalam perilaku konsumen sering memberikan gambaran untuk pengembangan produk, menentukan harga, saluran distribusi, pesan dan elemen bauran pemasaran lainnya. Untuk menjelaskan perilaku konsumen pelu dibangun analisis yang memadai. Model yang paling mendasar pada arus proses perilaku konsumen ini sering dikenal dengan model rangsang-tanggapan(stimulus-respons model). Stimulan merupakan masukan proses perilaku dibedakan atas rangsangan pemasaran dari perusahaan dan rangsangan dari lingkungan konsumen itu sendiri, sedangkan proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh beberapa factor Personal maupun Sosial konsumen. Factor personal itu sendiri meliputi motivasi, persepsi, pemahaman, kepercayaan, sikap dan kepribadian seseorang dan factor social meliputi aspek kultur, subkultur, klas social, kelompok referensi, keluarga, serta peran dan status seseorang dalam kehidupan kelompok.
Dalam mempelajari perilaku konsumen harus menganalisis beberapa segmentasi pasar. Segmentasi pasar sendiri adalah proses membagi-bagi pasar yang semula berperilaku heterogen menjadi beberapa kelompok pasar yang sekarang berperilaku lebih seragam. Secara umum tujuan dari segmentasi pasar adalah untuk memperoleh bagian-bagian pasar yang mempunyai karakter dan perilaku yang lebih seragam. Basis segmentasi pasar untuk yang paling umum dapat digunakan adalah aspek geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
1. Geografis
Meliputi region, ukuran kota, tingkat kepadatan, pemukiman dan iklim
2. Demografis
Meliputi umur, ukuran keluarga, jenis kelamin, pemdapatan, pendidikan, agama, kelas social dan lain-lain
3. Psikografis
Meliputi gaya hidup, kepribadian, sikap dan persepsi
4. Perilaku
Meliputi peristiwa, keuntungan, tingkat loyalitas, tahap kesiapan pembeli, sikap terhadap produk itu sendiri
Kenapa segmentasi pasar diperlukan, karena perusahaan dapat lebih baik memahami perilaku segmen-segmen pasar yang lebih homogen sehingga dapat lebih baik dalam melayani kebutuhan-kebutuhan mereka. Program pemasaran dapat lebih diarahkan sesuai dengan perilaku dan kebutuhan masing-masing segmen pasar. Apabila pasar terlalu luas dan berperilaku sangat seragam, perusahaan dapat memiliki satu atau beberapa segmen pasar saja sehingga kapasitas pasar dapat lebih sesuai dengan segmen-segmen pasar yang terbentuk.
Sumber:
Rangkuman materi mata kuliah perilaku konsumen.
Teguh Bidiarto, Dasar Pemasaran universitas gunadarma.
Rabu, 04 November 2009
Harga Menentukan Keputusan dalam Memilih Produk
Saat ini, pertumbuhan akan kebutuhan barang atau jasa semakin meningkat dari waktu ke waktu. Untuk memenuhi kebutuhannya tersebut konsumen harus jeli dalam menentukan pilihannya terutama dalam soal harga, karena harga mempunyai pengaruh yang besar dalam pengembilan keputusan konsumen.
Konsumen memandang harga sebagai suatu nilai pada sebuah produk barang atau jasa. Setiap barang dan jasa memiliki haega yang berbeda-beda, bias dilihat dari bentuk atau manfaat dari barng itu sendiri dalam penetapan harga. Produsen harus memutuskan harga suatu barang karena mempengaruhi perkembangan dan mempengaruhi konsumen itu sendiri dalam menentukan produk itu sendiri.
Dalam hal ini, kita mencoba mempelajari harga-harga Ponsel. Di era zaman globalisasi ini, Ponsel sudah menjadi barang yang bermanfaat bagi semua kalangan, baik kalangan remaja maupun di kalangan orang-orang eksekutif, ponsel juga sudah bias dikatakan sebagai kebutuhan pokok.
Ponsel sendiri membidik 2 segmentasi, yaitu : kelompok masyarakat di kalangan menengah ke bawah dan menengah ke atas. Di kelompok menengah kebawah harganya sekitar maksimal Rp. 1,5 juta sedangkan untuk menengah keatas dengan harga diatas Rp. 1,5 juta.
Dalam menentukan harga ada beberapa kebiasaan konsumen dalam membeli Ponsel.
Persentase (%) Kebiasaan dalam membeli
62,20 Telah menentukan merek dan langsung membeli
14,60 Telah menentukan merek telebih tapi berdiskusi dulu dengan penjual
11,20 Belum menentukan merek, berdiskusi dan membelinya
9,00 Belum menetukan merek, memilih sesuai harga dan kualitas
Sumber : Majalah MARKETING edisi 09/IX/September 2009
Jadi dalam menentukan Ponsel yang akan dibeli beberapa konsumen menentukannyadilihat dari merek, harga ataupun kualits ponsel tersebut.
Saat ini, pertumbuhan akan kebutuhan barang atau jasa semakin meningkat dari waktu ke waktu. Untuk memenuhi kebutuhannya tersebut konsumen harus jeli dalam menentukan pilihannya terutama dalam soal harga, karena harga mempunyai pengaruh yang besar dalam pengembilan keputusan konsumen.
Konsumen memandang harga sebagai suatu nilai pada sebuah produk barang atau jasa. Setiap barang dan jasa memiliki haega yang berbeda-beda, bias dilihat dari bentuk atau manfaat dari barng itu sendiri dalam penetapan harga. Produsen harus memutuskan harga suatu barang karena mempengaruhi perkembangan dan mempengaruhi konsumen itu sendiri dalam menentukan produk itu sendiri.
Dalam hal ini, kita mencoba mempelajari harga-harga Ponsel. Di era zaman globalisasi ini, Ponsel sudah menjadi barang yang bermanfaat bagi semua kalangan, baik kalangan remaja maupun di kalangan orang-orang eksekutif, ponsel juga sudah bias dikatakan sebagai kebutuhan pokok.
Ponsel sendiri membidik 2 segmentasi, yaitu : kelompok masyarakat di kalangan menengah ke bawah dan menengah ke atas. Di kelompok menengah kebawah harganya sekitar maksimal Rp. 1,5 juta sedangkan untuk menengah keatas dengan harga diatas Rp. 1,5 juta.
Dalam menentukan harga ada beberapa kebiasaan konsumen dalam membeli Ponsel.
Persentase (%) Kebiasaan dalam membeli
62,20 Telah menentukan merek dan langsung membeli
14,60 Telah menentukan merek telebih tapi berdiskusi dulu dengan penjual
11,20 Belum menentukan merek, berdiskusi dan membelinya
9,00 Belum menetukan merek, memilih sesuai harga dan kualitas
Sumber : Majalah MARKETING edisi 09/IX/September 2009
Jadi dalam menentukan Ponsel yang akan dibeli beberapa konsumen menentukannyadilihat dari merek, harga ataupun kualits ponsel tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)